Analisis
Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT.
UTAC Manufacturing Service Indonesia
Hairia
Agustianti
Ekonomi
Manajemen, Universitas Gunadarma, Depok, Indonesia
ABSTRAK: Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi dan lingkungan kerja
terhadap kepuasan kerja karyawan PT. UTAC Manufacturing Service Indonesia.
Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah melalui kuesioner, metode pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah probability
sampling dengan menggunakan teknik simple random
sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi, sampel
yang digunakan sebanyak 75 responden. Alat analisis yang digunakan penulis
yaitu dengan skala likert, uji validitas, uji reabilitas, analisis regresi
linier berganda, uji koefisien determinasi, uji F, dan uji T . Pengujian
dalam penelitian ini menggunakan bantuan software
komputer yaitu SPSS versi 16,0.
Hasil penelitian secara
parsial maupun secara simultan menunjukkan bahwa variabel motivasi dan
lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Dari
kedua variabel tersebut, variabel lingkungan kerja merupakan variabel yang
paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan karena memiliki nilai sig
0.000, sedangkan variabel motivasi memiliki nilai sig 0.017.
Kata Kunci:
Motivasi, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja.
PENDAHULUAN
Karyawan dalam suatu perusahaan memiliki kepribadian, kemampuan,
kebutuhan dan harapan yang berbeda-beda, hal ini menimbulkan bentuk reaksi,
hasrat, pola piker dan tingkah laku yang berbeda. Perbedaan yang timbul pada
masing-masing individu karyawan menuntut seorang manajer harus mampu
mengintegrasikan, mengkomunikasikan, mengarahkan, mengkombinasikan dan
menyelaraskan semua perbedaan yang ada agar menjadi kekuatan dan potensi hebat
guna membantu dan mempermudah dalam mencapai tujuan perusahaan. Manajer juga
dituntut harus mampu memotivasi karyawan, dimana motivasi berhubungan erat
dengan keberhasilan perusahaan dalam mencapi tujuan-tujuannya dan juga untuk
mewujudkan kepuasan kerja karyawan. Selain itu, lingkungan kerja juga berperan
penting dalam mewujudukan kepuasan karyawan.
Peneliti akan melakukan penelitian terhadap karyawan “PT UTAC
Manufacturing Service Indonesia”. Perusahaan ini beralamat di kawasan industri
KIIC Lot A1-4 Teluk Jambe, Karawang. Penelitian menggunakan data primer, yaitu
kuesioner yang diisi oleh karyawan “PT UTAC Manufacturing Service Indonesia”
yang bekerja di bagian produksi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi dan
lingkungan kerja terhadap kepuasaan kerja karyawan PT UTAC Manufacturing Service
Indonesia.
TINJAUAN
PUSTAKA
Perilaku
Organisasi
perilaku
organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia
dalam organisasi atau suatu kelompok tertentu. Aspek pertama meliputi pengaruh organisasi terhadap manusia,
sedang aspek kedua pengaruh manusia
terhadap organisasi. Pengertian ini sesuai dengan rumusan Kelly dalam bukunya Organizational Behavior yang
menjelaskan bahwa perilaku organisasi di dalamnya terdapat interaksi dan hubungan antara organisasi di satu pihak dan perilaku individu di
lain pihak. Kesemuanya ini memiliki tujuan praktis yaitu untuk mengarahkan perilaku manusia itu kepada upaya-upaya pencapaian tujuan.
Perilaku Individu
Ada beberapa konsep kepribadian yang banyak digunakan
oleh praktisi sumber daya manusia maupun para peneliti untuk melihat kencederungan
pribadi seseorang, diantaranya adalah Myers-Briggs Type Indicators (MBTI), dan Model
Lima Besar (the big five model).
a.
Model
Myers-Briggs Type Indicators
Myers-Briggs Type Indicators merupakan instrumen yang
paling sering dipergunakan. Instrumen ini berisi 100 pertanyaan mengenai
bagaimana individu akan merasa atau bertindak dalam situasi tertentu.
Berdasarkan jawaban-jawaban yang diberikan dalam tes tersebut, individu
diklasifikasikan ke dalam karakteristik ekstrovert-introvert (E atau I),
sensitif atau intuitif (S atau N), pemikir atau perasa (E atau F), dan memahami
atau menilai (judging atau perceiving : J atau P).
b.
Model
Kepribadian Lima Besar (Kepribadian the Big Five)
Kepribadian lima besar meliputi ekstaversi
(extravertion), mudah akur atau mudah bersepakat (agreeableness), sifat
berhati-hati (conscientiousness), stabilitas emosi (emotional stability), dan
terbuka terhadap hal-hal baru (openness to experience).
Motivasi
Motivasi merupakan konsep yang digunakan untuk
menggambarkan dorongan-dorongan yang timbul pada atau dalam diri seseorang
individu yang kemudian menggerakkan dan mengarahkan perilakunya (Gibson et al,
1996). Motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang
melakukan suatu perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar.
Lingkungan
Kerja
Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor penting
dalam menciptakan kepuasaan kerja karyawan, karena lingkungan kerja mempunyai
pengaruh langsung terhadap karyawan didalam menyelesaikan pekerjaan yang pada
akhirnya akan meningkatkan kinerja organisasi. Suatu kondisi lingkungan kerja
dikatakan baik apabila karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal,
sehat, aman dan nyaman. Oleh karena itu penentuan dan penciptaan lingkungan
kerja yang baik akan sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan
organisasi. Sebaliknya apabila lingkungan kerja yang tidak baik akan
menyebabkan penurunan motivasi serta semangat kerja.
Kepuasan
Kerja
Menurut Hadari (2000 : 115), kepuasan kerja adalah
keadaan emosional seseorang dimana terjadi ataupun tidak terjadi titik temu
antara nilai balas jasa kerja dari organisasi dengan tingkat balas jasa yang
memang diinginkan oleh anggota organisasi yang bersangkutan.
Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang
bersifat individual. Setiap individu akan mengalami tingkat kepuasan yang
berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai-nilai yang berlaku pada dirinya.
Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu
tersebut, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan dan jika kepuasan
kerja karyawan diperhatikan maka karyawan akan bekerja sejauh kemampuannya agar
memperoleh apa yang diharapkan dalam bekerja. Apabila perusahaan memperhatikan
kepuasan kerja karyawan, maka karyawan akan semakin giat bekerja.
METODE PENELITIAN
Objek
Penelitian
Pada
penelitian ini yang menjadi objek
penelitian adalah karyawan PT UTAC
Manufacturing Service Indonesia, perusahaan
ini beralamat di kawasan industri KIIC Lot A1-4 Teluk
Jambe, Karawang.
Populasi
dan Sampel
Populasi penelitian adalah karyawan bagian produksi di
PT UTAC Manufacturing Service Indonesia.
Dari data perusahaan, diketahui jumlah karyawan di
bagian produksi PT UTAC Manufacturing Service Indonesia sebanyak 294 orang,
yang terdiri dari karyawan kontrak dan tetap. Dalam menentukan jumlah sampel,
penulis menggunakan teori Slovin dan didapatkan hasil sebesar 74.61, maka
sampel dalam penelitian ini adalah 75 responden.
Variabel
Penelitian
1.
Variabel
Independen, di dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah
motivasi dan lingkungan kerja.
2.
Variabel
Dependen, di dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah
kepuasan kerja karyawan.
Metode Pengumpulan Data
Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah melalui kuesioner, yaitu dengan cara
memberikan pernyataan-pernyataan
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti kepada responden. Metode pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah probability
sampling dengan menggunakan teknik simple random
sampling.
Teknik Analisis Data
Skala
Likert
Skala likert adalah suatu skala psikometrik yang umum
digunakan dalam kuesioner dan merupakan skala yang paling banyak digunakan
dalam riset berupa survey.
Uji Validitas
Uji
validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Uji Reabilitas
Reabilitas
adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika
jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu (Ghozali, 2007)
Uji Regresi Linier
Berganda
Analisis
regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih
variabel independen (X1,X2, … Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini
untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi
nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami
kenaikan atau penurunan.
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji Koefisien Determinasi (R2) digunakan
untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai R2 yang semakin mendekati 1, berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel independen. Koefisien determinasi yang
digunakan adalah nilai Adjusted R Square karena lebih dapat dipercaya dalam
mengevaluasi model regresi.
Uji t
(Parsial)
Uji t ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel
independen secara parsial terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini uji
t dilakukan dengan melihat nilai signifikansi pada masing-masing variabel
independen.
Uji F
Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
perbedaan rata-rata untuk lebih dari dua kelompok sampel yang tidak
berhubungan. Jika ada perbedaan, dapat diketahui rata-rata variabel manakah
yang lebih tinggi. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji
Validitas
Berdasarkan tabel, hasil dari program SPSS versi 16.0
for windows dapat diketahui bahwa seluruh item pernyataan memiliki nilai lebih
besar dari r tabel, yaitu 0.422 dengan kata lain seluruh item pernyataan
tersebut valid.
Uji
Reabilitas
Berdasarkan hasil dari program SPSS versi 16.0 for
windows dapat diketahui bahwa seluruh item pernyataan memiliki nilai
koefisiensi Alpha/ Cronbach Alpha lebih besar dari pada yang disyaratkan yaitu 0.6,
dengan kata lain seluruh item pernyataan tersebut reliabel.
Regresi
Linier Berganda
Y= 11.195+0.260+0.783
Dari persamaan regresi yang didapat, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1.
Variabel
motivasi, dan lingkungan kerja mempunyai arah koefisien yang bertanda positif
terhadap kepuasan kerja karyawan.
2.
Konstanta dari
motivasi, dan lingkungan kerja memberikan nilai sebesar 11.195, yang artinya
apabila motivasi dan lingkungan kerja bernilai 0 (nol), maka kepuasan kerja
memiliki nilai 11.195.
3.
Koefisiensi
motivasi memberikan nilai sebesar 0.260 yang berarti bahwa jika motivasi yang
diberikan semakin baik dengan asumsi bahwa variabel lain tetap, maka kepuasan
kerja karyawan akan mengalami peningkatan.
4.
Koefisiensi
lingkungan kerja memberikan nilai sebesar 0.783 yang berarti bahwa jika
lingkungan kerja yang diberikan semakin baik dengan asumsi bahwa variabel lain
tetap, maka kepuasan kerja karyawan akan mengalami peningkatan.
Koefisien
Determinasi
Dari perhitungan menggunakan SPSS, didapatkan angka
Adjusted R2 sebesar 0.353. Hal ini menunjukkan bahwa presentase sumbangan
pengaruh variabel independen, yaitu motivasi kerja, dan lingkungan kerja
terhadap variabel dependen, yaitu kepuasan kerja karyawan sebesar 0.353 atau
35,3%. Sedangkan sisanya sebesar 74.7% dipengaruhi atau dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Uji t (Parsial)
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95% (α=0.05) dan
df (72) diperoleh t tabel sebesar 1.666. Berdasarkan tabel 4.7 maka hasil
analisis dari perhitungan uji t adalah sebagai berikut :
1.
Nilai t hitung
variabel motivasi yang diperoleh sebesar 2.435 > t tabel (1.666) dengan
tingkat signifikansi 0.017 < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, secara
parsial variabel motivasi (X1) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan (Y).
2.
Nilai t hitung
variabel lingkungan kerja yang diperoleh sebesar 6.450 > t tabel (1.666)
dengan tingkat signifikansi 0.000 < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jadi, secara parsial variabel lingkungan kerja (X2) memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y).
Uji F (Simultan)
Hasil uji F mendapatkan nilai sebesar dengan sig.
0.000. Nilai sig. 0.000 yang didapat α < 0.05 yang berarti bahwa motivasi
kerja (X1) dan lingkungan kerja (X2) secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan kerja karyawan (Y).
Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa
variabel-variabel independen (motivasi dan lingkungan kerja) dalam penelitian
ini mampu menerangkan mengenai 35.3% variasi variabel dependen (kepuasan kerja)
dipengaruhi oleh motivasi kerja dan lingkungan kerja, sedangkan sisanya 74.7%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini.
Pembahasan
Dari kedua variabel independen (motivasi dan
lingkungan kerja) yang diuji secara parsial (individual) dengan variabel
dependen (kepuasan kerja), Motivasi dan lingkungan kerja secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT UTAC Manufacturing
Service Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian statistik, dimana
t hitung untuk motivasi sebesar 2.435, dan lingkungan kerja sebesar 6.450 lebih
besar dari t tabel (1.666).
Sedangkan berdasarkan uji simultan yang dilakukan
terhadap kedua variabel independen (motivasi dan lingkungan kerja) secara
bersama-sama dengan variabel dependen (kepuasan kerja), motivasi dan lingkungan
kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT
UTAC Manufacturing Service Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan f hitung
sebesar 27.985 yang lebih besar dari f tabel (3.12).
Dari pengujian menggunakan statistik ini dapat
membuktikan bahwa kedua variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen. Artinya tinggi rendahnya kepuasan kerja dipengaruhi oleh motivasi dan
lingkungan kerja. Manajemen PT UTAC Manufacturing Service Indonesia harus
memberikan motivasi lebih banyak lagi kepada karyawannya, sehingga karyawan
dapat bekerja semaksimal mungkin. Semakin baik kinerja karyawan, maka laba yang
akan diterima perusahaan juga akan bertambah. Manajemen juga harus selalu
menjaga lingkungan kerja, baik lingkungan kerja non fisik maupun lingkungan
kerja fisik. Dengan memperhatikan dan memberikan lingkungan kerja yang baik
bagi para karyawan, maka karyawan akan merasa senang dan nyaman saat bekerja,
sehingga kepuasan kerja karyawan dapat tercapai.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil dan pembahasan dalam
penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Motivasi dan
lingkungan kerja secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawa.
2. Motivasi dan
lingkungan kerja secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.
3.
Lingkungan kerja
merupakan variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap kepuasan kerja
karyawan.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan
bahwa variabel motivasi dan lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan
terhadap kepuasan kerja karyawan di PT UTAC Manufacturing Service Indonesia,
dan pengaruh variabel motivasi terhadap kepuasan kerja dan lingkungan kerja
sebesar 35,3% sedangkan sisanya merupakan pengaruh dari variabel lain yang
tidak diteliti oleh penulis.
Saran
1.
Bagi Pihak
Manajemen
Sebaiknya pihak manajemen memberikan arahan dan bimbingan
agar karyawan termotivasi, apabila pihak manajemen dapat memberikan motivasi
yang baik, maka kepuasan kerja karyawan akan tercapai.
2.
Bagi Pihak
Karyawan
Sebaiknya karyawan bekerja sebaik mungkin, diharapakan
juga agar para karyawan dapat bekerja secara professional sesuai dengan
tugasnya.
3.
Untuk Penelitian
Lebih Lanjut
Agar ditambahkan pula variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
penelitian ini untuk lebih melengkapi hasil dari penelitian ini. Sehingga
penelitian lebih lanjut akan sangat bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan.
DAFTAR
PUSTAKA
Endo Wijaya
Kartika, Thomas S. Kaihatu. 2010 “Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 12 Maret
2010:100-112.
Devin Nelfan Tjandra, Melinda
Setiawati. 2013 “Analisis Pengaruh
Lingkungan Kerja, Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Food and Beverage “X” Hotel Surabaya”.
Merlianti dan Tika. 2006 “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (KANDATEL) Bandung”.
Arep, Ishak. 2013. Manajemen Motivasi. Jakarta: PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Sugitono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
R&D. Bandung : Alfabeta.
Sunyoto, Danang. 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. PT.
Buku Seru, Jakarta.
Fathoni, A. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya
Manusia. Rineka Cipta. Jakarta.
Sutrisno. 2009. Metodologi penelitian. Rajawali.
Jakarta.
Sarwono, Jonathan. 2006. Analisis Data Menggunakan SPSS. Andi
Offset. Yogyakarta.
Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi
Revisi Cetakan Kedua Belas. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Sedamayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitasn Kerja.
Mandar Maju. Bandung.
Alwi Suddin,
Sudarman. 2010. “Pengaruh Kepemimpinan,
Motivasi, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kecamatan Laweyan Kota
Surakarta”. Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia Vol. 4 No. 1 Juni
2010:1-8.