Life doesn't get easier, you just get stronger

Kamis, 23 April 2015

Tantangan SDM di Indonesia Dalam Menghadapi Era Globalisasi

Era Global saat ini sungguh penuh dengan berbagai persaingan yang begitu ketat dari berbagai bidang di dalamnya. Persaingan itu tidak lepas dari semua unsur kebutuhan manusia yang selalu berkembang setiap detiknya. Disini sangatlah jelas harus adanya upaya reformasi untuk sebuah perubahan yang dapat menjawab semua tantangan perkembangan era global, terlebih bagi Indonesia wajib untuk melakukannya.

Era Glogal abad 21 ini sungguh memiliki banyak tantangan yang harus siap dan sigap dilakukan oleh seluruh manusia untuk bisa berbenah diri dalam peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) di dalamnya, termasuk pula ada upaya meningkatan kualitas dan kuantitas ekonomi.

Sumber Daya Manusia (SDM) Dan Ekonomi Rakyat Indonesia
SDM  merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Dalam kaitan tersebut setidaknya ada dua hal penting menyangkut kondisi SDM Indonesia, yaitu:
1.      Pengangguran
2.      Kurangnya lapangan pekerjaan

Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kesulitan dalam kesempatan kerja dan banyaknya pengangguran. Lesunya dunia usaha dikarenakan krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini, sehingga mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan tinggi. Sementara di sisi lain jumlah lulusan perguruan tinggi yang siap bekerja terus meningkat. Kesempatan kerja yang terbatas bagi lulusan perguruan tinggi ini menimbulkan dampak semakin banyak angka pengangguran sarjana di Indonesia.

Fenomena meningkatnya angka pengangguran sarjana perguruan tinggi ikut bertanggung jawab. Fenomena penganguran sarjana merupakan kritik bagi perguruan tinggi, karena ketidak mampuannya dalam menciptakan iklim pendidikan yang mendukung kemampuan wirausaha mahasiswa.

Kenyataan ini belum menjadi kesadaran bagi pemerintah untuk memperbaiki kesalahan pada masa lalu. Ini menunjukkan bahwa belum ada perhatian serius dari pemerintah pusat terhadap perbaikan kualitas SDM. Padahal sudah saatnya pemerintah baik pusat maupun daerah secara serius membangun SDM yang berkualitas.

Ekonomi abad ke-21, yang ditandai dengan globalisasi ekonomi merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha.

Masalah daya saing dalam pasar dunia yang semakin terbuka merupakan isu kunci dan tantangan yang tidak ringan. Tanpa dibekali kemampuan dan keunggulan saing yang tinggi akan menyebabkan produk suatu negara, termasuk produk Indonesia tidak akan mampu menembus pasar internasional. Pada era reformasi ini, alokasi SDM masih belum mampu memprediksi kecenderungan terciptanya konsentrasi ekonomi yang memang telah tercipta sejak pemerintahan masa lalu. Sementara di sisi lain Indonesia memiliki kekurangan di berbagai bidang keahlian untuk mengisi berbagai tuntutan globalisasi termasuk mengatasi masalah SDM, yaitu pengangguran.

Kamis, 16 April 2015

Contoh Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan ilmiah yang berjudul Analisis Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. UTAC Manufacturing Service Indonesia.
            Penulisan ilmiah ini merupakan salah satu syarat dalam mencapai jenjang D III/ Setara Sarjana Muda pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma. Dalam penyusunan penulisan ilmiah ini penulis banyak mendapatkan dorongan, bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak, karena itu perkenankanlah melalui kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1.      Ibu Prof. Dr. E.S Margianti, SE., MM., selaku Rektor Universitas Gunadarma.
2.      Bapak Toto Sugiharto, Ir, MSc., PhD., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
3.      Bapak Iman Murtono Soenhadji., PhD., selaku Ketua Jurusan.
4.     Ibu Fettiana Gianadevi, S.Kom., MMSI., selaku Koordinator Penulisan Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
5.   Ibu Ary Natalina, S.Sos., MM., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan selama penulisan ini dari awal hingga akhir.
6.  Bapak dan Ibu Dosen, selaku staff pengajar yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti pendidikan di Universitas Gunadarma.
7.  Bapak Ario Gading, ST., MM., selaku General Manager PT. UTAC Manufacturing Service Indonesia bagian Produksi yang telah memberikan izin untuk pengambilan data kuesioner.
8.   Bapak Rusli Wahyudi, Amd., selaku Staff Enginering PT. UTAC Manufacturing Service Indonesia yang telah membantu dalam pengambilan data kuesioner.
9.    Kedua orangtua saya, Ayah (Eri H Riman), Ibu (Rusliyanti Dewi) dan Adik-adik saya (Nabira Putri aprillian dan M. Rainur Fitrah) atas bantuan moril maupun materil kepada penulis serta dukungan untuk menyelesaikan penulisan ilmiah ini.
10. Untuk sahabat-sahabat, teman-teman di kelas 3EA12, dan teman sebimbingan yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis, terima kasih atas segala bantuannya.
11. Untuk seluruh responden, yaitu karyawan PT. UTAC Manufacturing Service Indonesia yang sudah menbantu dengan mengisi kuesioner guna keperluan penulisan ilmiah penulis.
12.  Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang namanya tidak bisa disebutkan satu persatu yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu dan memberikan dorongan semangat kepada penulis sehingga penulisan ilmiah ini dapat terselesaikan.
            Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran agar dimasa mendatang penulis mampu meningkatkan kualitas penulisan selanjutnya.
            Akhir kata penulis mengharapkan semoga penulisan ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, pembaca dan bidang pendidikan pada umumnya.

Jakarta, April 2015

                                      Penulis
                                      Hairia Agustianti

Kamis, 02 April 2015

Jurnal Penulisan Ilmiah


Analisis Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT. UTAC Manufacturing Service Indonesia
Hairia Agustianti
Ekonomi Manajemen, Universitas Gunadarma, Depok, Indonesia

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan PT. UTAC Manufacturing Service Indonesia.
     Metode pengumpulan data yang digunakan adalah melalui kuesioner, metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan menggunakan teknik simple random sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi, sampel yang digunakan sebanyak 75 responden. Alat analisis yang digunakan penulis yaitu dengan skala likert, uji validitas, uji reabilitas, analisis regresi linier berganda, uji koefisien determinasi, uji F, dan uji T . Pengujian dalam penelitian ini menggunakan bantuan software komputer yaitu SPSS versi 16,0.
Hasil penelitian secara parsial maupun secara simultan menunjukkan bahwa variabel motivasi dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Dari kedua variabel tersebut, variabel lingkungan kerja merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan karena memiliki nilai sig 0.000, sedangkan variabel motivasi memiliki nilai sig 0.017.
Kata Kunci: Motivasi, Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja.


PENDAHULUAN

Karyawan dalam suatu perusahaan memiliki kepribadian, kemampuan, kebutuhan dan harapan yang berbeda-beda, hal ini menimbulkan bentuk reaksi, hasrat, pola piker dan tingkah laku yang berbeda. Perbedaan yang timbul pada masing-masing individu karyawan menuntut seorang manajer harus mampu mengintegrasikan, mengkomunikasikan, mengarahkan, mengkombinasikan dan menyelaraskan semua perbedaan yang ada agar menjadi kekuatan dan potensi hebat guna membantu dan mempermudah dalam mencapai tujuan perusahaan. Manajer juga dituntut harus mampu memotivasi karyawan, dimana motivasi berhubungan erat dengan keberhasilan perusahaan dalam mencapi tujuan-tujuannya dan juga untuk mewujudkan kepuasan kerja karyawan. Selain itu, lingkungan kerja juga berperan penting dalam mewujudukan kepuasan karyawan.
Peneliti akan melakukan penelitian terhadap karyawan “PT UTAC Manufacturing Service Indonesia”. Perusahaan ini beralamat di kawasan industri KIIC Lot A1-4 Teluk Jambe, Karawang. Penelitian menggunakan data primer, yaitu kuesioner yang diisi oleh karyawan “PT UTAC Manufacturing Service Indonesia” yang bekerja di bagian produksi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kepuasaan kerja karyawan PT UTAC Manufacturing Service Indonesia.

TINJAUAN PUSTAKA
Perilaku Organisasi
perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam organisasi atau suatu kelompok tertentu. Aspek pertama meliputi pengaruh organisasi terhadap manusia, sedang aspek kedua pengaruh manusia terhadap organisasi. Pengertian ini sesuai dengan rumusan Kelly dalam bukunya Organizational Behavior yang menjelaskan bahwa perilaku organisasi di dalamnya terdapat interaksi dan hubungan antara organisasi di satu pihak dan perilaku individu di lain pihak. Kesemuanya ini memiliki tujuan praktis yaitu untuk mengarahkan perilaku manusia itu kepada upaya-upaya pencapaian tujuan.

Perilaku Individu
Ada beberapa konsep kepribadian yang banyak digunakan oleh praktisi sumber daya manusia maupun para peneliti untuk melihat kencederungan pribadi seseorang, diantaranya adalah Myers-Briggs Type Indicators (MBTI), dan Model Lima Besar (the big five model).
a.       Model Myers-Briggs Type Indicators
Myers-Briggs Type Indicators merupakan instrumen yang paling sering dipergunakan. Instrumen ini berisi 100 pertanyaan mengenai bagaimana individu akan merasa atau bertindak dalam situasi tertentu. Berdasarkan jawaban-jawaban yang diberikan dalam tes tersebut, individu diklasifikasikan ke dalam karakteristik ekstrovert-introvert (E atau I), sensitif atau intuitif (S atau N), pemikir atau perasa (E atau F), dan memahami atau menilai (judging atau perceiving : J atau P).
b.      Model Kepribadian Lima Besar (Kepribadian the Big Five)
Kepribadian lima besar meliputi ekstaversi (extravertion), mudah akur atau mudah bersepakat (agreeableness), sifat berhati-hati (conscientiousness), stabilitas emosi (emotional stability), dan terbuka terhadap hal-hal baru (openness to experience).
Motivasi
Motivasi merupakan konsep yang digunakan untuk menggambarkan dorongan-dorongan yang timbul pada atau dalam diri seseorang individu yang kemudian menggerakkan dan mengarahkan perilakunya (Gibson et al, 1996). Motivasi adalah suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar.
Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor penting dalam menciptakan kepuasaan kerja karyawan, karena lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap karyawan didalam menyelesaikan pekerjaan yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja organisasi. Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik apabila karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan nyaman. Oleh karena itu penentuan dan penciptaan lingkungan kerja yang baik akan sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Sebaliknya apabila lingkungan kerja yang tidak baik akan menyebabkan penurunan motivasi serta semangat kerja.
Kepuasan Kerja
Menurut Hadari (2000 : 115), kepuasan kerja adalah keadaan emosional seseorang dimana terjadi ataupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja dari organisasi dengan tingkat balas jasa yang memang diinginkan oleh anggota organisasi yang bersangkutan.
Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual. Setiap individu akan mengalami tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai-nilai yang berlaku pada dirinya. Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan dan jika kepuasan kerja karyawan diperhatikan maka karyawan akan bekerja sejauh kemampuannya agar memperoleh apa yang diharapkan dalam bekerja. Apabila perusahaan memperhatikan kepuasan kerja karyawan, maka karyawan akan semakin giat bekerja.


METODE PENELITIAN
Objek Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT UTAC Manufacturing Service Indonesia, perusahaan ini beralamat di kawasan industri KIIC Lot A1-4 Teluk Jambe, Karawang.
Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah karyawan bagian produksi di PT UTAC Manufacturing Service Indonesia.
Dari data perusahaan, diketahui jumlah karyawan di bagian produksi PT UTAC Manufacturing Service Indonesia sebanyak 294 orang, yang terdiri dari karyawan kontrak dan tetap. Dalam menentukan jumlah sampel, penulis menggunakan teori Slovin dan didapatkan hasil sebesar 74.61, maka sampel dalam penelitian ini adalah 75 responden.
Variabel Penelitian
1.      Variabel Independen, di dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah motivasi dan lingkungan kerja.
2.      Variabel Dependen, di dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah kepuasan kerja karyawan.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah melalui kuesioner, yaitu dengan cara memberikan pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti kepada responden. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah probability sampling dengan menggunakan teknik simple random sampling.
Teknik Analisis Data
Skala Likert
Skala likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survey.
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Uji Reabilitas
Reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2007)
Uji Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen (X1,X2, … Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 yang semakin mendekati 1, berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. Koefisien determinasi yang digunakan adalah nilai Adjusted R Square karena lebih dapat dipercaya dalam mengevaluasi model regresi.
Uji t (Parsial)
Uji t ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini uji t dilakukan dengan melihat nilai signifikansi pada masing-masing variabel independen.
Uji F
Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata untuk lebih dari dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Jika ada perbedaan, dapat diketahui rata-rata variabel manakah yang lebih tinggi. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas
Berdasarkan tabel, hasil dari program SPSS versi 16.0 for windows dapat diketahui bahwa seluruh item pernyataan memiliki nilai lebih besar dari r tabel, yaitu 0.422 dengan kata lain seluruh item pernyataan tersebut valid.
Uji Reabilitas
Berdasarkan hasil dari program SPSS versi 16.0 for windows dapat diketahui bahwa seluruh item pernyataan memiliki nilai koefisiensi Alpha/ Cronbach Alpha lebih besar dari pada yang disyaratkan yaitu 0.6, dengan kata lain seluruh item pernyataan tersebut reliabel.
Regresi Linier Berganda
Y= 11.195+0.260+0.783
Dari persamaan regresi yang didapat, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.      Variabel motivasi, dan lingkungan kerja mempunyai arah koefisien yang bertanda positif terhadap kepuasan kerja karyawan.
2.      Konstanta dari motivasi, dan lingkungan kerja memberikan nilai sebesar 11.195, yang artinya apabila motivasi dan lingkungan kerja bernilai 0 (nol), maka kepuasan kerja memiliki nilai 11.195.
3.      Koefisiensi motivasi memberikan nilai sebesar 0.260 yang berarti bahwa jika motivasi yang diberikan semakin baik dengan asumsi bahwa variabel lain tetap, maka kepuasan kerja karyawan akan mengalami peningkatan.
4.      Koefisiensi lingkungan kerja memberikan nilai sebesar 0.783 yang berarti bahwa jika lingkungan kerja yang diberikan semakin baik dengan asumsi bahwa variabel lain tetap, maka kepuasan kerja karyawan akan mengalami peningkatan.
Koefisien Determinasi
Dari perhitungan menggunakan SPSS, didapatkan angka Adjusted R2 sebesar 0.353. Hal ini menunjukkan bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel independen, yaitu motivasi kerja, dan lingkungan kerja terhadap variabel dependen, yaitu kepuasan kerja karyawan sebesar 0.353 atau 35,3%. Sedangkan sisanya sebesar 74.7% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Uji t (Parsial)
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95% (α=0.05) dan df (72) diperoleh t tabel sebesar 1.666. Berdasarkan tabel 4.7 maka hasil analisis dari perhitungan uji t adalah sebagai berikut :
1.      Nilai t hitung variabel motivasi yang diperoleh sebesar 2.435 > t tabel (1.666) dengan tingkat signifikansi 0.017 < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, secara parsial variabel motivasi (X1) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y).
2.      Nilai t hitung variabel lingkungan kerja yang diperoleh sebesar 6.450 > t tabel (1.666) dengan tingkat signifikansi 0.000 < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, secara parsial variabel lingkungan kerja (X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y).

Uji F (Simultan)
Hasil uji F mendapatkan nilai sebesar dengan sig. 0.000. Nilai sig. 0.000 yang didapat α < 0.05 yang berarti bahwa motivasi kerja (X1) dan lingkungan kerja (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan (Y).
Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel independen (motivasi dan lingkungan kerja) dalam penelitian ini mampu menerangkan mengenai 35.3% variasi variabel dependen (kepuasan kerja) dipengaruhi oleh motivasi kerja dan lingkungan kerja, sedangkan sisanya 74.7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini.
Pembahasan
Dari kedua variabel independen (motivasi dan lingkungan kerja) yang diuji secara parsial (individual) dengan variabel dependen (kepuasan kerja), Motivasi dan lingkungan kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT UTAC Manufacturing Service Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian statistik, dimana t hitung untuk motivasi sebesar 2.435, dan lingkungan kerja sebesar 6.450 lebih besar dari t tabel (1.666).
Sedangkan berdasarkan uji simultan yang dilakukan terhadap kedua variabel independen (motivasi dan lingkungan kerja) secara bersama-sama dengan variabel dependen (kepuasan kerja), motivasi dan lingkungan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT UTAC Manufacturing Service Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan f hitung sebesar 27.985 yang lebih besar dari f tabel (3.12).
Dari pengujian menggunakan statistik ini dapat membuktikan bahwa kedua variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Artinya tinggi rendahnya kepuasan kerja dipengaruhi oleh motivasi dan lingkungan kerja. Manajemen PT UTAC Manufacturing Service Indonesia harus memberikan motivasi lebih banyak lagi kepada karyawannya, sehingga karyawan dapat bekerja semaksimal mungkin. Semakin baik kinerja karyawan, maka laba yang akan diterima perusahaan juga akan bertambah. Manajemen juga harus selalu menjaga lingkungan kerja, baik lingkungan kerja non fisik maupun lingkungan kerja fisik. Dengan memperhatikan dan memberikan lingkungan kerja yang baik bagi para karyawan, maka karyawan akan merasa senang dan nyaman saat bekerja, sehingga kepuasan kerja karyawan dapat tercapai.

PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Motivasi dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawa.
2. Motivasi dan lingkungan kerja secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.
3.      Lingkungan kerja merupakan variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap kepuasan kerja karyawan.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi dan lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan di PT UTAC Manufacturing Service Indonesia, dan pengaruh variabel motivasi terhadap kepuasan kerja dan lingkungan kerja sebesar 35,3% sedangkan sisanya merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti oleh penulis.
Saran
1.      Bagi Pihak Manajemen
Sebaiknya pihak manajemen memberikan arahan dan bimbingan agar karyawan termotivasi, apabila pihak manajemen dapat memberikan motivasi yang baik, maka kepuasan kerja karyawan akan tercapai.
2.      Bagi Pihak Karyawan
Sebaiknya karyawan bekerja sebaik mungkin, diharapakan juga agar para karyawan dapat bekerja secara professional sesuai dengan tugasnya.
3.      Untuk Penelitian Lebih Lanjut
Agar ditambahkan pula variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini untuk lebih melengkapi hasil dari penelitian ini. Sehingga penelitian lebih lanjut akan sangat bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan.

 DAFTAR PUSTAKA

Endo Wijaya Kartika,  Thomas S. Kaihatu. 2010 “Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 12 Maret 2010:100-112.
Devin Nelfan Tjandra, Melinda Setiawati. 2013 “Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja, Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Food and Beverage “X” Hotel Surabaya”.
Merlianti dan Tika. 2006 “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (KANDATEL) Bandung”.
Arep, Ishak. 2013. Manajemen Motivasi. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Sugitono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung : Alfabeta.
Sunyoto, Danang. 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. PT. Buku Seru, Jakarta.
Fathoni, A. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta. Jakarta.
Sutrisno. 2009. Metodologi penelitian. Rajawali. Jakarta.
Sarwono, Jonathan. 2006. Analisis Data Menggunakan SPSS. Andi Offset. Yogyakarta.
Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi Cetakan Kedua Belas. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Sedamayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitasn Kerja. Mandar Maju. Bandung.
Alwi Suddin, Sudarman. 2010. “Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kecamatan Laweyan Kota Surakarta”. Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia Vol. 4 No. 1 Juni 2010:1-8.