Life doesn't get easier, you just get stronger

Selasa, 08 Oktober 2013

Rangkuman Bab I-IV

BAB I
  1. KONSEP KOPERASI
    1. KONSEP KOPERASI BARAT Konsep koperasi barat menyatakan bahwa koperasi merupakan organisasi swasta, yang di bentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan,dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi.
      1. Dampak langsung koperasi terhadap anggotanya adalah ;
        • Promosi kegiatan ekonomi anggota
        • Pengembangan usaha koperasi dalam hal investasi formulasi permodalan, pengembangan sumber daya manusia(SDM), pengembangan keahlian untuk bertindak sebagai wirausahawan, dan kerjasama antarkoperasi secara horizontal dan vertical.
      2. Dampak koperasi secara tidak langsung adalah sebagai berikut:
        • Pengembangan kondisi social ekonomi sejumlah produsen skala kecil maupun pelanggan
        • Mengembangkan inovasi pada perusahaan skala kecil,misalnya inovasi teknik dan metode produksi
        • Memberikan distribusi pendapatan yang lebih seimbang dengan pemberian harga yang wajar antara produsen dengan konsumen, serta pemberian kesempatan yang sama pada koperasi dan perusahaan kecil.
      3. KONSEP KOPERASI SOSIALIS

        Konsep koperasi sosialis menyatakan bahwa koperasi direncankan dan dikendalikan oleh pemerintah, dan di bentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional.

      4. KONSEP KOPERASI NEGARA BERKEMBANG

        Munkner hanya membedakan koperasi berdasar konsep barat dan konsep sosialis. Sementara itu didunia ketiga, walaupun masih mengacu pada kedua konsep tersebut, namun koperasinya sudah berkembang dengan cirri tersendiri,yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangan. Adanya campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangan koperasi di Indonesia membuatnya mirip dengan konsep sosialis. Perbedaanya adalah, tujuan koperasi dalam konsep sosialis adalah untuk merasionalkan factor produks dari kepemilikan kolektif, sedangkan koperasi di Negara berkembang seperti di Indonesia, tujuanya adalah meningkatkan kondisi social ekonomi anggotanya.

    2. Latar Belakang Timbulnya Aliran Koperasi
      1. Latar Belakang Timbulnya Aliran Koperasi

        Perbedaan ideology suatu bangsa akan mengakibatkan perbedaan system perekonomiannya dan tentunya aliran koperasi yang dianutpun akan berbeda. Sebaliknya, setiap system perekonomian suatu bangsa juga akan menjiwai ideology bangsanya dan aliran koperasinya pun akan menjiwai system perekonomian dan ideologi bangsa tersebut.

      2. Aliran Koperasi

        Secara umum aliran koperasi yang dianut oleh pelbagai negara di dunia dapat dikelompokan berdasarkan peran gerakan koperasi dalam system perekonomian dan hubungnnya dengan pemerintah. Paul Hubert Casselman membaginya menjadi 3 aliran, yaitu: ol type='I'>

      3. Aliran Yardstick

        Aliran ini pada umumnya dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau yang menganut system perekonomian liberal. Menurut aliran ini, koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan, dan mengoreksi berbagai keburukan yang ditimbulkan oleh system kapitalisme. Walaupun demikian, aliran ini menyadari bahwa organisasi koperasi sebenarnya kurang berperan penting dalam masyarakat, khususnya dalam system dan struktur perekonomiannya. Pengaruh aliran ini cukup kuat, terutama di negara-negara barat dimana industri berkembnag dengan pesat dibawah system kapitalisme.

      4. Aliran Sosialis

        Menurut aliran ini koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, di samping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi koperasi. Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara-negara Eropa Timur dan Rusia.

      5. Aliran persemakmuran

        Aliran persemakmuran (Comminwealth) memandang koperasi sebagai alat yang efisieen dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat.

    3. Sejarah Perkembangan Koperasi
      1. Sejarah Lahirnya Koperasi

        Koperasi lahir pertama kali di Inggris, yaitu di kota Rochdale tahun 1884. koperasi timbul pada masa perkembangan kapitalisme sebagai akibat revolusi industri. Pada tahun 1851 koperasi tersebut akhirnya dapat mendirikan sebuah pabrik dan mendirikan perumahan bagi anggota-anggotanya yang belum mempunyai rumah. Perkembangan koperasi di Rocchdale sangat mempengaruhi perkembangan gerakan koperasi di Inggris maupun di luar Inggris. Pada tahun 1852 jumlah koperasi di Inggris sudah mencapai 100 unit. Pada tahun 1862, dibentuklah pusat koperasi pembelian dengan nama The Cooperative Whole Sale Society (CWS). Pada tahun 1876, koperasi ini telah melakukan ekspansi usaha di bidang transportasi, perbankan dan asuransi. Pada tahun 1870, koperasi tersebut juga membuka usaha di bidang penerbitan berupa surat kabar yang terbit dengan nama Cooperative News. Pada tahun 1919, didirikanlah Cooperative College di Manchester yang merupakan lembaga pendidikan tinggi koperasi pertama. Dalam perjalanan sejarah, koperasi tumbuh dan berkembang ke seluruh dunia di samping badan usaha lainnya. Setengah abad setelah pendirian koperasi Rochdale, seiring dengan berkembangnya koperasi di berbagai negara, para pelopor koperasi sepakat untuk membentuk Internacional Cooperative Alliance (ICA-persekutuan Koperasi Internasional) dalam kongres Koperasi Koperasi Internasional yang pertama pada tahun 1896, di London. Dengan terbentuknya ICA, maka koperasi telah menjadi suatu gerakan internasional.

      2. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia

        Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Dia mendirikan koperasi kredit dengan tujuan membantu rakyatnyayang terjerat hutang dengan rentenir. Koperasi tersebut lalu berkembang pesat dan akhirnya ditiru oleh Boedi Oetomo dan SDI. Belanda yang khawatir koperasi akan dijadikan tempat pusat perlawanan, mengeluarkan UU no. 431 tahun 19 yang isinya yaitu :

        • Harus membayar minimal 50 gulden untuk mendirikan koperasi
        • Sistem usaha harus menyerupai sistem di Eropa
        • Harus mendapat persetujuan dari Gubernur Jendral
        • Proposal pengajuan harus berbahasa Belanda

        Hal ini menyebabkan koperasi yang ada saat itu berjatuhan karena tidak mendapatkan izin Koperasi dari Belanda. Namun setelah para tokoh Indonesia mengajukan protes, Belanda akhirnya mengeluarkan UU no. 91 pada tahun 1927, yang isinya lebih ringan dari UU no. 431 seperti :

        • Hanya membayar 3 gulden untuk materai
        • Hukum dagang sesuai daerah masing-masing
        • Perizinan bisa di daerah setempat
        Koperasi menjamur kembali hingga pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan koperasi kumiyai. Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya berubah drastis dan menjadi alat jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat. Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.



    BAB II
    PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI

    Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakanekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

    Prinsip koperasi adalah suatu sistem ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk untuk membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip koperasi terbaru yang dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi koperasi non-pemerintah internasional) adalah:

    • Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela
    • Pengelolaan yang demokratis,
    • Partisipasi anggota dalam ekonomi,
    • Kebebasan dan otonomi,
    • Pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi.
    1. Pengertian Koperasi
      1. Definisi Koperasi menurut ILO

        Dalam definisi ILO terdapat 6 elemen yang dikandung dalam koperasi, yaitu :

        • Koperasi adalah perkumpulan orang-orang
        • Penggabungan orang-orang berdasarkan kesukarelaan
        • Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai
        • Koperasi berbentuk organisasi bisnis yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis
        • Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan
        • Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang
      2. Definisi Koperasi menurut Chaniago

        Drs. Arifinal Chaniago (1984) dalam bukunya Perkoperasian Indonesia memberikan definisi, “ Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang - orang atau badan hukum yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya”.

      3. Definisi Koperasi menurut Dooren

        Menurut P.J.V. Dooren tidak ada satu definisi koperasi yang diterima secara umum. Disini Dooren memperluas pengertian koperasi, dimana koperasi tidak hanya kumpulan orang-orang melainkan juga kumpulan badan-badan hukum.

      4. Definisi Koperasi menurut Hatta

        Definisi koperasi menurut “Bapak Koperasi Indonesia” Moh. Hatta adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong.

      5. Definisi Koperasi menurut Munkner

        Munkner mendefinisikan koperasi sebagai organisasi tolong – menolong yang menjalankan “urusniaga” secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong – menolong. Aktivitas dalam urusniaga semata - mata bertujuan ekonomi, bukan social seperti yang dikandung gotong - royong.

      6. Definisi UU No.25 / 1992

        Koperasi adalaah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasar atas azas kekeluargaan. 5 unsur koperasi Indonesia:

        • Koperasi adalah badan usaha
        • Koperasi adalah kumpulan orang - orang atau badan hukum koperasi
        • Koperasi Indonesia , koperasi yang bekerja berdasarkan prinsip - prinsip koperasi
        • Koperasi Indonesia adalah gerakan ekonomi rakyat
        • Koperasi Indonesia berazaskan kekeluargaan
    2. Tujuan Koperasi

      Berdasarkan UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 3 , tujuan koperasi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional , dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

    3. Prinsip - Prinsip Koperasi
      1. Prinsip Koperasi menurut Munker

        Menurut Hans H. Munkner ada 12 prinsip koperasi yakni sebagai berikut.

        • Keanggotaan bersifat sukarela
        • Keanggotaan terbuka
        • Pengembangan anggota
        • Identitas sebagai pemilik dan pelanggan
        • Manajemen dan pengawasan dilakukan secara demokratis
        • Koperasi sebagai kumpulan orang-orang
        • Modal yang berkaitan dengan aspek sosial tidak dibagi
        • Efisiensi ekonomi dari perusahaan koperasi
        • Perkumpulan dengan sukarela
        • Kebebasan dalam pengambilan keputusan dan penetapan tujuan
        • Pendistribusian yang adil dan merata akan hasil-hasil ekonomi
        • Pendidikan anggota
      2. Prinsip Koperasi menurut Rochdale

        Prinsip ini dipelopori oleh 28 koperasi konsumsi di Rochdale, Inggris (1944) dan menjadi acuan bagi koperasi diseluruh dunia. Adapun unsur-unsurnya sebagai berikut.

        • Pengawasan secara demokratis
        • Keanggotaan yang terbuka
        • Bunga atas modal dibatasi
        • Pembagian sisa hasil usaha (SHU) kepada anggota sesuai jasanya.
        • Penjualan sepenuhnya dengan tunai
        • Barang yang dijual harus asli dan tidak dipalsukan
        • Menyelenggarakan pendidikan kepada anggotanya sesuai prinsip koperasi
        • Netral terhadap politik dan agama
      3. Prinsip Koperasi menurut Raiffeisen

        Menurut Freidrich William Raiffeisen (1818-1888) , dari Jerman , prinsip koperasi adalah sebagai berikut.

        • Swadaya
        • Daerah kerja terbatas
        • SHU untuk cadangan
        • Tanggung jawab anggota tidak terbatas
        • Pengurus bekerja atas dasar kesukarelaan
        • Usaha hanya kepada anggota
        • Keanggotaan atas dasar watak, bukan uang
      4. Prinsip Koperasi menurut Herman Schulze

        Prinsip koperasi menurut Herman Schulze (1800-1883) adalah sebagai berikut.

        • Keanggotaan koperasi secara terbuka tanpa adanya pembatasan yang dibuat-buat
        • Kepemimpinan yang demokrasi atas dasar satu orang satu suara
        • Modal menerima bunga yang terbatas, itupun bila ada
        • SHU dibagi 3 : Sebagian untuk cadangan, Sebagian untuk masyarakat, dan Sebagian untuk dibagikan kembali kepada anggota sesuai jasanya.
        • Semua koperasi harus melaksanakan pendidikan secara terus-menerus
        • Gerakan koperasi harus melaksanakan kerja sama yang erat, baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional.
      5. Prinsip Koperasi Indonesia Menurut UU No. 12 tahun 1967

        Prinsip Koperasi Indonesia Menurut UU No. 12 tahun 1967 adalah sebagai berikut:

        • Sifat keanggotaannya sukarela dan terbuka untuk setiap WNI
        • Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminan demokrasi dalam koperasi.
        • Pembagian SHU diatur menurut jasa masing-masing anggota
        • Adanya pembatasan bunga atas modal
        • Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat umumnya
        • Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka
        • Swadaya, swakarya, dan swasembada sebagai pencerminan prinsip dasar percaya pada diri sendiri.
      6. Prinsip Koperasi Indonesia Menurut UU No.25 tahun 1992

        Prinsip Koperasi Indonesia Menurut UU No.25 tahun 1992 adalah sebagai berikut.

        • Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
        • Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
        • Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa masing-masing
        • Pemberian batas jas yang terbatas terhadap modal
        • Kemandirian
        • Pendidikan perkoperasian
        • Kerja sama antar koperasi



    BAB III
    ORGANISASI DAN MANAJEMEN

    Organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih yang memiliki paling sedikit satu tujuan umum yang sama dan menyediakan ruang bagi mereka untuk mengaktualisasikan potensinya guna mewujudkan tujuan umum yang sama itu. Agar tujuan-tujuan itu bisa dicapai bersama seperti yang dikehendaki maka organisasi membutuhkan manajemen. Manajemen adalah proses untuk mengelola sumber-sumber organisasi. Ada dua pemegang kepentingan yang bisa mempengaruhi organisasi, baik secara langsung maupun tidak secara langsung, yaitu kekuatan Sistem Internal dan Lingkungan Eksternal.

    1. Bentuk Organisasi
      1. Bentuk organisasi koperasi menurut Hanel

        Merupakan bentuk koperasi / organisasi yang tanpa memperhatikan bentuk hukum dan dapat didefiniskan dengan pengertian hukum. Suatu sistem sosial ekonomi atau sosial tehnik yang terbuka dan berorientasi pada tujuan. Sub sistem koperasi :

        • individu (pemilik dan konsumen akhir)
        • Pengusaha Perorangan/kelompok ( pemasok /supplier)
        • Badan Usaha yang melayani anggota dan masyarakat
      2. Bentuk organisasi koperasi menurut Ropke

        Koperasi merupakan bentuk organisasi bisnis yang para anggotanya adalah juga pelanggar utama dari perusahaan tersebut.

        1. Identifikasi Ciri Khusus
          • Kumpulan sejumlah individu dengan tujuan yang sama (kelompok koperasi)
          • Kelompok usaha untuk perbaikan kondisi sosial ekonomi (swadaya kelompok koperasi)
          • Pemanfaatan koperasi secara bersama oleh anggota (perusahaan koperasi)
          • Koperasi bertugas untuk menunjang kebutuhan para anggotanya (penyediaan barang dan jasa)
        2. Sub sistem
          • Anggota Koperasi
          • Badan Usaha Koperasi
          • Organisasi Koperasi
      3. Bentuk organisasi di Indonesia

        Merupakan suatu susunan tanggung jawab para anggotanya yang melalui hubungan dan kerjasama dalam organisasi perusahaan tersebut. Bentuk organisasi:

        1. Rapat Anggota
        2. Wadah anggota untuk mengambil keputusan
        3. Pemegang Kekuasaan Tertinggi, dengan tugas :
          • Penetapan Anggaran Dasar
          • Kebijaksanaan Umum (manajemen, organisasi & usaha koperasi)
          • Pemilihan, pengangkatan & pemberhentian pengurus
          • Rencana Kerja, Rencana Budget dan Pendapatan sertapengesahan Laporan Keuangan
          • Pengesahan pertanggung jawaban
          • Pembagian SHU
          • Penggabungan, pendirian dan peleburan
      4. Hirarki Tanggung Jawab : Pengurus, Pengelola, Pengawas
        1. Pengurus, seseorang yang bertugas: Mengelola koperasi dan usahanya, Mengajukan rancangan Rencana kerja, dan belanja koperasi, Menyelenggaran Rapat Anggota, Mengajukan laporan keuangan & pertanggung jawaban, daftar anggota dan pengurus, Wewenang, Mewakili koperasi di dalam & luar pengadilan, Meningkatkan peran koperasi.
        2. Pengelola, Pengelola adalah Karyawan / Pegawai yang diberikan kuasa & wewenang oleh pengurus untuk mengembangkan usaha dengan efisien & professional, Hubungannya dengan pengurus bersifat kontrak kerja, dan dapat diangkat serta diberhentikan oleh pengurus.
        3. Pengawas, Pengawas adalah Perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandat untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya organisasi & usaha koperasi. Menurut UU 25 Th. 1992 pasal 39:
          • Bertugas untuk melakukan pengawasan kebijakan dan pengelolaan koperasi
          • Berwenang untuk meneliti catatan yang ada & mendapatkan segala keterangan yang diperlukan
      5. Pola Manajemen
        1. Pengertian Manajemen & Perangkat Koperasi

          Manajemen adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara mencapai tujuan dengan efektif dan efisien dengan menggunakan bantuan / melalui orang lain Dengan demikian Manajemen Koperasi dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan melalui usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan.Untuk mencapai tujuan Koperasi, perlu diperhatikan adanya sistim Manajemen yang baik, agar tujuannya berhasil, yaitu dengan diterapkannya fungsi-fungsi Manajemen.

        2. Rapat Anggota

          Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi di tata kehidupan koperasi yang berarti berbagai persoalan mengenai suatu koperasi hanya ditetapkan dalam rapat anggota.

          Rapat Anggota Tahunan (RAT) diadakan paling sedikit sekali dalam setahun, ada pula yang mengadakan dua kali dalam satu tahun, yaitu satu kali untuk menyusun rencana kerja tahun yang akan dan yang kedua untuk membahas kebijakan pengurus selama tahun yang lampau. Agar rapat anggota tahunan tidak mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar di sekolah, maka rapat dapat diadakan pada mas liburan tahunan atau liburan semester. Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi sekolah, rapat anggota mempunyai wewenang yang cukup besar. Wewenang tersebut misalnya:

          • Menetapkan anggaran dasar koperasi;
          • Menetapkan kebijakan umum koperasi;
          • Menetapkan anggaran dasar koperasi;
          • Menetapkan kebijakan umum koperasi;
          • Memilih serta mengangkat pengurus koperasi;
          • Memberhentikan pengurus; dan
          • Mengesahkan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya.
        3. Pengurus

          Pengurus koperasi dipilih dari kalangan dan oleh anggota dalam suatu rapat anggota. Ada kalanya rapat anggota tersebut tidak berhasil memilih seluruh anggota Pengurus dari kalangan anggota sendiri.

          Hal demikian umpamanya terjadi jika calon-calon yang berasal dari kalangan-kalangan anggota sendiri tidak memiliki kesanggupan yang diperlukan untuk memimpin, sedangkan ternyata bahwa yang dapat memenuhi syarat-syarat ialah mereka yang bukan anggota atau belum anggota koperasi (mungkin sudah turut dilayani oleh koperasi akan tetapi resminya belum meminta menjadi anggota) Dalam hal dapatlah diterima pengecualian itu dimana yang bukan anggota dapat dipilih menjadi anggota pengurus koperasi.

        4. Pengawas

          Pengawas dipilh oleh Rapat Anggota untuk mengawasi pelaksanaan keputusan Rapat Anggota Tahunan dan juga idiologi. Tugas pengawas tidak untuk mencari-cari kesalahan tetapi untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan oleh koperasi sesuai dengan idiologi, AD/ART koperasi dan keputusan RA. Tugas, kewajiban dan wewenang pengawas koperasi sebagai berikut:

          • Pengawas koperasi berwenang dan bertugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan organisasi.
          • Pengawas wajib membuat laporan tentang hasil kepengawasanya dan merahasiakan hasil laporanya kepada pihak ketiga.
          • Pengawas koperasi meneliti catatan dan fisik yang ada dikoperasi dan mendapatkan keterangan yang diperlukan.
        5. Manajer

          Kedudukan dan fungsi sebagai pelaksana di bidang usaha dan bertanggung jawab pada pengurus koperasi:

          • Sebagai pelaksana dari kebijakan pengurus.
          • Menetapkan struktur organisasi dan manajemen koperasi serta menjamin kelangsungan usaha.
          • Dapat bekerja terus seiama tidak bertentangan dengan anggaran dasar dan keputusan rapat anggota, sekalipun ada penggantian pengurus.
          • Mengembangkan kepercayaan atas kekuatan dan kemampuan koperasi sendiri dalam kegiatan-kegiatannya.
          • Pendapatan Sistem Koperasi

          Sisa hasil usaha merupakan pendapatan yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya dapat dipertanggungjawabkan, penyusutan, kewajiban lainnya termasuk pajak dan zakat yang harus dibayarkan dalam tahun buku yang bersangkutan.

        6. Pendekatan Sistem Pada Koperasi Menurut Draheim koperasi mempunyai sifat ganda yaitu:
          • organisasi dari orang-orang dengan unsur eksternal ekonomi dan sifat-sifat sosial (pendekatan sosiologi).
          • perusahaan biasa yang harus dikelola sebagai layaknya perusahaan biasa dalam ekonomi pasar (pendekatan neo klasik).
        7. Interprestasi dari Koperasi sebagai Sistem

          Kompleksitas dari perusahaan koperasi adalah suatu sistem yang terdiri dari orang-orang dan alat-alat teknik. Sistem ini dinamakan sebagai Socio technological system yang selanjutnya terjadi hubungan dengan lingkungan sehingga dapat dianggap sebagai sistem terbuka, sistem ini ditujukan pada target dan dihadapkan dengan kelangkaan sumber-sumber yang digunakan.




      BAB IV
      TUJUAN DAN FUNGSI KOPERASI
      1. Pengertian Badan Usaha

        Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola faktor – faktor produksi.

      2. Koperasi Sebagai Badan Usaha

        Koperasi adalah badan usaha (UU No.25 tahun 1992). Sebagai badan usaha, koperasi tetap tunduk terhadap kaidah-kaidah perusahaan dan prinsip –prinsip ekonomi yang berlaku. Dengan mengacu pada konsepsi system yang bekerja pada suatu badan usaha, maka koperasi sebagai badan usaha juga bearti merupakan kombinasi dari manusia, asset-aset fisik dan non fisik, informasi, dan teknologi.

        Ciri utama koperasi yang membedakannya dengan badan usaha lainnya (non koperasi) adalah posisi anggota. Dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan bahwa, anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi.

      3. Tujuan dan Nilai Koperasi
        • Memaksimumkan keuntugan (Maximize profit)
        • Memaksimumkan nilai perusahaan (Maximize the value of the firm)
        • Memaksimumkan biaya (minimize profit)
      4. Mendefinisikan Tujuan Perusahaan Koperasi

        Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha tidaklah semata-semata hanya pada orientasi laba (profit oriented), melainkan juga pada orientasi manfaat (benefit oriented). Karena itu, dalam banyak kasus koperasi, nmanajemen koperasi tidak mengejar keuntungan sebgai tujuan perusahaan karena mereka bekerja didasari dengan pelayanan (service at cost). Untuk koperasi diindonesia, tujuan badan usaha koperasi adaalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya (UU No. 25/1992 pasal 3).

      5. Keterbatasan Teori Perusahaan
        • Adanya kesulitan menentukan apakah manajemen suatu perusahaan memaksimumkan nilai perusahaan atau hanya memuaskan pemiliknya sembari mencari tujuan lainnya.
        • Biaya dan manfaat dari setiap tindakan harus dipertimbangkan sebelum keputusan diambil.
        • Kritikan atas tanggung jawab sosial.
      6. Teori Laba

        Dalam perusahaan koperasi laba disebut Sisa Hasil Usaha (SHU). Menurut teori laba, tingkat keuntungan pada setiap perusahaan biasanya berbeda pada setiap jenis industry. Terdapat beberapa teori yang menerangkan perbedaan ini sebagai berikut:

        • Teori Laba Menanggung Resiko (Risk- Bearing Theory Of profit). Menurut Teori ini, keuntungan ekonomi diatas normall akan doperoleh perusahaan dengan resiko diatas rata-rata.
        • Teori Laba Frisional (frictional Theory Of Profit). Teori ini menekankan bahwa keuntungan menigkat sebagai suatu hasil ari friksi keseimbangan jagka panjang (long run equilibrium).
        • Teori Laba Monopoli (Monopoly Theory Of Profits). Teori ini mengatakan bahwa beberapa perusahaan dengan kekuatan monopoli dap[at membatasi output dan menekankan harga ang lebih tinggi daripada bila perusahaan beroperasi dalam kondisi persaingan sempurna. Kekuatan monopoli ini dapat diperoleh melalui Penguasaan penuh atas supply bahan baku tertentu, skala ekonomi, kepemilikan hak paten, pembatasan dari pemerintah.
      7. Fungsi Laba

        Laba yang tinggi adalah pertanda bahwa konsumen menginginkan output yang lebih dari industri. Sebaliknya laba yang rendah atau rugi adalah pertanda bahwa konsumen menginginkan kurang dari produk yang ditangani, laba memberikan pertanda krusial untuk realokasi sumber daya yang dimiliki masyarakat. Profit bukanlah satu-satunya yang di kejar oleh manajemen, melainkan juga aspek pelayanan. Fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya.

      8. Kegiatan Usaha Koperasi

        Dalam fungsinya sebagai badan usaha, maka koperasi tetap tunduk pada prinsip ekonomi perusahaan dan prinsip-prinsip dasr koperasi. Khusus yang menyangkut aspek perkoperasian, ada aspek dasar yang menjadi pertimbangan untuk mencapai tujuan koperasi sebagai badan usaha yaitu:

        1. Status dan Motif anggota koperasi

          Anggota koperasi adalah orang-orang atau badan hukum koperasi yang mempunyai kepentingaan ekonomi yang sama sebagai pemilik dan sekaligus pengguna jasa, berpartisipasi aktif untuk memngaembangkan usaha koperasi serta terdaftar dalam buku daftar anggota. Status anggota koperasi sebagia badan usaha adalah sebagia pemilik (owner) dan sebagai pemakai (users).

        2. Kegiatan usaha Pada awalnya, koperasi dibentuk oleh beberapa orang untuk memenuhi kebutuhan ekonomi mereka.
        3. Permodalan koperasi

          Modal adalah sejumlah harga (uang/barang) yang dipergunakan untuk menjalankan usaha, modal berupa uang tunai, barang dagangan bangunan dan lain sebagainya.

          Modal koperasi dibituhkan untuk membiayai usaha dan organisasi koperasi. Modal usaha terdiri :

          • Modal investasi adalah sejumlah uang yang ditanam atau dipergunakan untuk pengadaan sarana operasional suatu perusahaan yang bersifat tidak mudah diuangkan (unliquid).
          • Modal kerja adalah sejumlah uang yang tertanan di aktifa lancar perusahaan atau yang digunakanuntuk membiyayai operasi jangka pendek perusahaan
          • SHU koperasi Untuk melengkapi tulisan koperasi sebagai badan usaha , maka topik yang tidak kalah pentingnya untuk diuraikan adalah cara membagi shu kepada anggota.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar